RS Khusus Bedah Rawamangun terbilang tua. Rumah sakit ini sudah eksis sejak 1969.
Hanya saja, ketika dulu didirikan Yayasan Bethesda, statusnya adalah rumah bersalin. Pada 1975, rumah bersalin berganti haluan menjadi Klinik Spesialis Rawamangun.
Desain Rumah Sakit Bedah Rawamangun
Pada 1981, kepemilikannya pindah ke tangan Yayasan El Hakim. Delapan tahun kemudian, 1989, status klinik naik tingkat dan berganti nama menjadi RS Khusus Bedah Rawamangun. Ada yang mencatat, pada periode 1999-2004, RS ini sempat memakai label RS Umum Rawamangun, dan mulai 2005 kembali menggunakan nama RS Khusus Bedah Rawamangun.Yayasan El-Hakim, sebagai pemilik dan pengelola, sejak 2009 juga sudah berganti status badan hukum menjadi perseroan terbatas, tapi dengan nama yang sama: PT El Hakim.
Yang tercatat sebagai direktur utamanya adalah perempuan berhijab bernama dr Elviera Darmayanti, MM.
Sang ibu direktur, di website lamanya, menampilkan diri sebagai direktur RS Umum Rawamangun. Adapun di website barunya, www.rsrawamangun.com, ibu direktur kelihatannya lebih suka untuk tidak menceritakan kehadiran RS Umum Rawamangun sebagai bagian dari perjalanan sejarah sang rumah sakit.
Sebagai RS khusus bedah, rumah sakit ini tentu berspesialisasi dalam hal bedah-membedah. Adapun ragam penyakit yang ditangani amat beragam, layaknya rumah sakit umum.
Menurut catatan Sistem Informasi RS Kementerian Kesehatan, dokter terbanyak di rumah sakit ini adalah dokter umum: 10 orang.
Adapun dokter spesialisnya, yang datang dari berbagai spesialisasi (simak daftar poliklinik di bawah), berkisar antara 1 hingga 4 orang untuk masing-masing spesialisasi. Untuk melayani pasien rawat inap, RS Khusus Bedah Rawamangun punya beberapa kelas kamar: VIP (2 tempat tidur), kelas I (9), kelas II (5), dan kelas III (21). Selain itu ada pula Kamar Bersalin (2 tempat tidur), kamar bayi baru lahir (5), serta ruang operasi (2) dan rusang isolasi (2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar